Padang Panjang, 18 Mei 2024 – Mahasiswa Program Studi Seni Karawitan melaksanakan kuliah alam untuk mata kuliah Aplikasi Komputer di daerah Nagari Sigando, Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa prodi seni karawitan dengan didampingi oleh dosen mata kuliah, Jhori Andela, serta dua praktisi mengajar, Taufik Adam dan Agung Perdana (Jaguang).
Praktisi mengajar adalah profesional yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus di bidang tertentu dan diundang untuk berbagi pengetahuan praktisnya dengan mahasiswa. Mereka biasanya berasal dari industri atau bidang profesional yang relevan, sehingga dapat memberikan perspektif dunia nyata yang lebih mendalam dan aplikatif dibandingkan teori akademis semata. Kehadiran praktisi mengajar dalam kegiatan akademik diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, serta memberikan inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka sesuai dengan tuntutan industri.
Taufik Adam merupakan seorang seniman Multi Intsrumentalist, musisi sekaligus komponis asal indonesia yang berfokus kepada musik kontemporer serta musik Etnik Nusantara. Ia lahir di Padang Panjang, 29 Agustus 1975. Taufik Adam telah menghasilkan ratusan karya musik mulai dari Komposisi, skor film hingga musik tari dan teater.
Agung Perdana merupakan seorang Komposer muda berdarah Minangkabau yang aktif di dunia musik tradisi dan modern. Agung yang lebih dikenal dengan sapaan Jaguang aktif berkesenian di nasional maupun internasional. Dia dikenal dengan keahliannya bermain talempong.
Sebagai praktisi mengajar yang turut mendampingi kegiatan ini, memberikan arahan teknis dan tips dalam mencari serta merekam bunyi-bunyian alam. Taufik Adam menekankan pentingnya kesabaran dan ketelitian dalam merekam suara alam yang berkualitas. “Suara alam memiliki keindahan tersendiri yang tidak bisa direproduksi oleh instrumen buatan manusia. Oleh karena itu, proses perekaman harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh perhatian,” kata Taufik Adam.
Agung Perdana (Jaguang) menambahkan bahwa penggunaan DAW dalam pengolahan suara alam memberikan banyak peluang bagi mahasiswa untuk bereksperimen dan berinovasi. “DAW memungkinkan kita untuk mengubah, memodifikasi, dan memanipulasi suara alam menjadi sesuatu yang benar-benar baru dan menarik. Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan imajinasi mereka dan menciptakan karya musik yang out of the box,” ujar Jaguang.
Kuliah alam ini merupakan bagian dari pembelajaran praktek yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam penciptaan karya musik. Dalam kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk mencari dan merekam bunyi-bunyian alam yang ada di sekitar Nagari Sigando. Bunyi-bunyian alam tersebut nantinya akan diolah kembali menjadi sebuah karya musik menggunakan perangkat lunak DAW (Digital Audio Workstation).
Jhori Andela, dosen mata kuliah Aplikasi Komputer, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa pada teknik perekaman suara alam dan pengolahan digital. “Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan teknik perekaman suara serta memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan karya musik yang unik dan orisinal,” ujar Jhori.
Kegiatan kuliah alam yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Mei 2024 ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para mahasiswa. Mereka terlihat sangat bersemangat dalam mengeksplorasi lingkungan sekitar dan mencari berbagai bunyi-bunyian alam yang unik. Kuliah alam ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkarya dalam bidang seni karawitan, serta memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan potensi diri mereka.
Dengan adanya kegiatan ini, Program Studi Seni Karawitan berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam aspek teknis maupun kreativitas, guna menghasilkan karya seni yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
