
Sumatera Barat kembali menjadi sorotan dunia perfilman melalui karya terbarunya, “Onde Mande!”, sebuah film drama komedi yang menggambarkan kehidupan masyarakat tepi Danau Maninjau. Film ini tak hanya menarik dari segi cerita dan sinematografi, tetapi juga dari aspek musik yang kental dengan nuansa Minangkabau. Salah satu sosok di balik keunikan musik dalam film ini adalah Jhori Andela, seorang alumni program studi Seni Karawitan yang dipercaya sebagai komposer.
Film “Onde Mande!” disutradarai oleh Paul Fauzan Agusta dan diproduksi oleh Visinema Pictures. Dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Emir Mahira, dan Jajang C. Noer, film ini mengangkat kisah warga desa yang berusaha mendapatkan hadiah sayembara senilai 2 miliar rupiah dari perusahaan sabun. Namun, upaya mereka menghadapi berbagai rintangan yang mengundang tawa sekaligus dilema moral.
Sebagai komposer, Jhori Andela berhasil membangun atmosfer yang kuat dalam film ini dengan menyajikan unsur musik tradisional Minangkabau yang mendominasi. Keputusan untuk menggunakan musik Minang secara kental dalam film ini semakin memperkuat latar budaya yang menjadi daya tarik utama “Onde Mande!”. Dengan kepiawaiannya dalam mengolah elemen-elemen musik tradisional, Jhori Andela menciptakan komposisi yang tidak hanya memperkaya suasana cerita, tetapi juga menghidupkan emosi dalam setiap adegan. dalam proses pembuatan musik Jhori andela juga melibatkan alumni karawitan M. Zulfadli (Inyiak), Zarif Hezarpili, Lidya dan Nendy sebagai musisi.



Proses produksi film ini sebagian besar dilakukan di Danau Maninjau, Sumatera Barat, sehingga keindahan alam setempat semakin diperkuat dengan musik yang autentik. Pemilihan Jhori Andela sebagai komposer juga menjadi bukti bahwa talenta dari dunia akademik, khususnya seni karawitan, memiliki potensi besar dalam industri kreatif, terutama di bidang perfilman.
“Onde Mande!” telah tayang perdana di seluruh bioskop Indonesia pada 22 Juni 2023. Film ini juga mendapat perhatian internasional dengan masuk dalam kategori Far East in Progress di Far East Film Festival, Italia. Dengan keberhasilan ini, kehadiran Jhori Andela sebagai komposer semakin menegaskan bahwa musik tradisional dapat menjadi kekuatan utama dalam memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah global.