“Tips and Trick Objek Penciptaan Karya Seni Musik Nusantara” Bersama Ricky Warman Putra, Alumni dan Calon Doktor

     

“Tips and Trick Objek Penciptaan Karya Seni Musik Nusantara” Bersama Ricky Warman Putra, Alumni dan Kandidat Doktor Penciptaan Seni

Padangpanjang, 25 Mei 2025 – Kegiatan Ota Rabu Malam kembali digelar oleh Program Studi Seni Karawitan dengan semangat membangun ekosistem akademik yang reflektif dan inspiratif. Bertempat di pendopo depan Prodi Seni Karawitan, kegiatan kali ini menghadirkan narasumber spesial, Ricky Warman Putra, alumni Prodi yang saat ini tengah menyelesaikan ujian akhir Program Doktor Penciptaan Seni di ISI Surakarta.

Dalam sesi diskusi malam itu, Ricky menyampaikan materi bertajuk “Tips and Trick Menentukan Objek Penciptaan Karya Seni Musik Nusantara”, berdasarkan kerangka pemikiran dan pengalaman kreatifnya selama proses penciptaan karya seni berbasis tradisi. Materi disajikan dalam bentuk pemaparan visual dengan PowerPoint berjudul “Dasar-Dasar Penciptaan Musik” yang memberi struktur dan arah pada pembahasan.


Gagasan Inti Materi: Dari Titik Tolak hingga Pertunjukan

1. Titik Tolak: Mulai dari yang Paling Dekat

Ricky membuka pemaparannya dengan menekankan pentingnya titik tolak dalam penciptaan karya. Ia menyarankan agar proses diawali dari hal-hal yang dekat dan dikuasai oleh pencipta—baik dari pengalaman pribadi, lingkungan sekitar, maupun latar budaya yang familiar. Pemahaman mendalam terhadap unsur-unsur kesenian lokal menjadi modal awal dalam menggali kekuatan karya.

2. Analisis Musikal dan Non-Musikal

Proses penciptaan harus dilandasi oleh analisis yang tajam, baik musikal (struktur, pola ritmik, instrumen) maupun non-musikal (filosofi, fenomena sosial, isu budaya, dan pendekatan mikro-analitik). Ricky menjelaskan bahwa pemahaman terhadap konteks budaya tempat objek itu hidup dapat membentuk arah dan nilai karya secara lebih mendalam.

3. Pendekatan dan Multidisiplin

Materi juga menyoroti pentingnya pendekatan kreatif yang luas, mulai dari:

  • Tradisi

  • Interpretasi dan re-interpretasi konteks budaya

  • World music, musik populer, hingga eksperimental dan kontemporer

  • Multidisipliner: menggabungkan seni lain seperti tari, visual, hingga teknologi (pengkodingan, interaktivitas, dan imajinasi digital)

Ini membuka wawasan bagi mahasiswa bahwa penciptaan tidak terbatas pada bentuk konvensional, melainkan dapat merambah ke bentuk lintas medium dan lintas genre.

4. Bentuk/Model Karya

Beragam bentuk disampaikan sebagai kemungkinan artistik, seperti:

  • Tradisi dan klasik: orkestra, ansambel, homojen/heterogen

  • Modern dan kontemporer: folktronica, EDM, elektroakustik, avant-garde

  • Eksploratif dan eksperimental: noise, soundscape, aleatorik, interaktif
    Semua bentuk tersebut harus dipilih dengan mempertimbangkan karakter objek dan pesan yang ingin disampaikan.

“Setiap asumsi atau argumen dalam karya harus didasarkan pada analisis yang jelas, agar mampu mengungkap gejala-gejala kecil dalam objek penciptaan musik,” tegas Ricky.


Dialog Inspiratif dan Respons Mahasiswa

Mahasiswa sangat antusias menanggapi pemaparan tersebut. Banyak di antara mereka yang menyampaikan gagasan karya masing-masing, lalu mendapatkan masukan dari Ricky. Ia memberikan arahan tentang bagaimana mengemas karya agar tetap berbasis tradisi namun memiliki daya tarik kontemporer.

Salah satu poin menarik adalah ajakan Ricky agar mahasiswa tidak hanya mengejar bentuk ‘baru’, tetapi berani menyuarakan kembali makna lama dengan cara yang jujur dan kontekstual. Ia juga memberi dorongan agar mahasiswa menggali kekayaan musik lokal dari nagari asal masing-masing sebagai titik tolak karya yang khas dan otentik.


Penutup: Alumni yang Kembali Menyala di Rumah Lama

Kegiatan Ota Rabu Malam ditutup dengan penyerahan cendera mata kepada Ricky Warman Putra sebagai bentuk penghargaan dari Pembimbing HMJ Prodi Seni Karawitan. Pembimbing HMJ Program Studi menyampaikan bahwa kehadiran alumni seperti Ricky merupakan bentuk nyata dari jembatan inspirasi antar generasi.

“Kita bangga melihat alumni kita tumbuh dan kembali menyalakan cahaya di tempat mereka dibesarkan. Semoga semangat Ricky menjadi bahan bakar bagi adik-adiknya untuk terus berkarya dan belajar,” tutur Ketua Prodi.

Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi dan obrolan santai di pendopo, menyisakan kesan mendalam bahwa ruang diskusi yang inklusif dan inspiratif seperti ini sangat penting untuk terus dirawat dalam ekosistem akademik Prodi Seni Karawitan.

Scroll to Top