Kegiatan Pelatihan Sub Sektor Musik oleh Dinas Pariwisata Kota Padang
Pada akhir bulan Agustus 2024, Dinas Pariwisata Kota Padang mengadakan sebuah kegiatan penting yang bertujuan untuk mengembangkan sektor musik di kota ini. Kegiatan yang diberi tajuk Pelatihan Sub Sektor Musik ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 28 hingga 30 Agustus 2024, dan dihadiri oleh berbagai elemen penting dalam dunia musik. Berlokasi di Gedung Mini Theater Bagindo Aziz Chan Youth Center, pelatihan ini menarik perhatian banyak komunitas musik, grup band, komunitas musik dari berbagai kampus, serta para praktisi seni dan budaya dari Kota Padang dan sekitarnya.
Salah satu sesi paling dinanti dalam rangkaian acara ini adalah pelatihan yang dibawakan oleh Jhori Andela, S.Sn., M.Sn., seorang dosen berpengalaman dari Program Studi Seni Karawitan, Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Sebagai seorang akademisi dan praktisi seni, Jhori Andela dikenal karena dedikasinya dalam melestarikan seni musik tradisional Minangkabau, serta usahanya dalam menghubungkan tradisi dengan dinamika industri musik modern. Beberapa musik yang pernah digarapnya sudah di terapkan dalam dunia industri, salah satu karya terbarunya nya diindustri perfilman. dia dipercaya sebagai penata musik dalam Film layar lebar “Onde Mande” .
Pada tanggal 29 Agustus 2024, tepat pukul 10.30, Jhori Andela memulai sesi pelatihan yang bertajuk “Pelestarian Musik Tradisi Menuju Dunia Industri.” Dalam sesi ini, Jhori Andela menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan musik tradisional sebagai warisan budaya yang kaya, namun tidak hanya sebagai artefak sejarah. Beliau mengajak para peserta untuk melihat musik tradisi sebagai sumber inspirasi yang bisa diolah dan dipadukan dengan elemen-elemen modern, sehingga memiliki nilai jual di pasar industri musik global.
Jhori Andela menjelaskan berbagai strategi dan pendekatan yang bisa diterapkan oleh para musisi dalam memadukan musik tradisional dengan teknologi modern. Beliau memberikan contoh-contoh konkret bagaimana alat musik tradisional bisa diintegrasikan dengan instrumen modern, dan bagaimana melodi-melodi tradisional bisa disusun ulang dalam format yang lebih mudah diterima oleh pasar saat ini, tanpa menghilangkan esensi dari nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Materi ini disampaikan dengan jelas dan penuh semangat, sehingga para peserta dapat dengan mudah memahami dan mengaplikasikan ide-ide yang disampaikan.
Dalam sesi tanya jawab, para peserta yang terdiri dari musisi muda, anggota komunitas musik, dan praktisi seni, sangat antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan Jhori Andela. Mereka menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam usaha mengembangkan musik tradisional di tengah arus globalisasi, serta mencari solusi yang tepat agar karya-karya mereka tetap relevan di era digital ini. Jhori Andela dengan bijak memberikan saran-saran yang didasarkan pada pengalamannya, baik sebagai seorang akademisi maupun seniman.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi juga membuka wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana musik tradisi bisa berkembang dan bersaing di industri musik yang kompetitif. Melalui pelatihan ini, diharapkan terjadi sinergi yang lebih kuat antara nilai-nilai tradisi dengan inovasi industri, sehingga musik tradisional tidak hanya lestari, tetapi juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian kreatif di Kota Padang.
Respon positif dari para peserta menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil memberikan inspirasi baru dan motivasi bagi mereka untuk terus berkarya. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, mereka siap menghadapi tantangan dalam mengembangkan musik tradisi ke arah yang lebih profesional, tanpa kehilangan identitas budaya yang mereka banggakan.