Pertunjukan Akhir Mahasiswa Dharmasiswa RI ISI Padangpanjang

Kolaborasi Budaya: Silek, Talempong Pacik, dan Gerakan Afrika dalam Pertunjukan Mahasiswa Dharmasiswa RI

Padangpanjang – Pada tanggal 3 Februari 2025, Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam, Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, menjadi saksi atas pementasan spektakuler yang memadukan seni bela diri tradisional Minangkabau, Silek, dengan iringan musik Talempong Pacik serta elemen gerakan khas Tanzania-Afrika. Pertunjukan ini merupakan bagian dari program akhir Mahasiswa Dharmasiswa RI di ISI Padangpanjang.

Mahasiswa asal Tanzania-Afrika, Paul Magusa Mussa, tampil sebagai penampil utama dalam pertunjukan ini. Dengan penuh energi dan ekspresi yang mendalam, Paul berhasil menggabungkan unsur Silek dengan ritme Talempong Pacik yang khas, serta menyisipkan gerakan-gerakan khas Afrika yang memberikan nuansa unik dalam pertunjukan tersebut. Ia didampingi oleh Auliana Muthya, Dosen Jurusan Tari ISI Padangpanjang, yang turut serta memperkaya koreografi dengan penghayatan gerak yang kuat.

Pertunjukan ini digarap dengan bimbingan dua dosen seni pertunjukan ISI Padangpanjang, yaitu Bapak Syahri Anton dari Jurusan Karawitan dan Bapak Yan Stevenson dari Jurusan Tari. Di bawah arahan mereka, pertunjukan ini dikemas dengan matang, menampilkan harmoni antara seni bela diri, musik tradisional, dan tarian yang berasal dari dua budaya berbeda.

Program ini dikelola oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) ISI Padangpanjang dan menjadi bagian dari persiapan menuju pementasan yang lebih besar di Jakarta pada Oktober 2025. Kehadiran pertunjukan ini tidak hanya memperlihatkan keberhasilan akademik mahasiswa Dharmasiswa RI, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya antara Indonesia dan Tanzania melalui seni pertunjukan.

Antusiasme penonton yang hadir tampak jelas melalui tepuk tangan meriah yang mengiringi setiap segmen pertunjukan. Keberagaman budaya yang berpadu dalam satu panggung ini menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai tradisi dan memperkaya khazanah seni pertunjukan di Indonesia.

Dengan suksesnya pementasan ini, diharapkan kolaborasi seni lintas budaya terus berkembang, membuka ruang bagi eksplorasi lebih lanjut dalam seni pertunjukan di ISI Padangpanjang serta kancah seni internasional.

Scroll to Top